Piket Nol sendiri nama yang diambil karena pada masa penjajahan, jalur ini selalu dipakai pemerintah kolonial untuk memeriksa setiap angkutan yang membawa hasil bumi warga pribumi. Jalur ini dipilih karena dapat menghubungkan dua daerah dengan waktu yang relatif lebih dekat.
Selain itu, karena letaknya di lereng gunung dengan pemandangan yang indah membuat jalur ini menjadi favorit. Di sana juga terdapat banyak gubuk bambu yang telah disediakan untuk menikmati pemandangan.
Tetapi, di balik keindahan yang dimilikinya, jalur Piket Nol ternyata juga menyimpan cerita misteri. Sebagian masyarakat menyebut angker tepat pada jembatan lama yang ada di jalur itu. Jembatan itu kini tidak lagi berfungsi.
Sebagian warga bilang kalau jembatan Piket Nol terkenal cukup angker, banyak terjadi penampakan hantu ketika kendaraan melintas di jalur ini. Keangkeran karena jembatan Piket Nol dulunya tempat pembuangan mayat korban G 30 S sama korban petrus (penembakan misterius) ditahun 70an. Dari jembatan dibuang ke jurang, ada juga yang digantung di tiang jembatan seakan-akan buat pameran.
Kejadian aneh yang sering muncul adalah tiba-tiba ada orang yang menyeberang. Itu menyebabkan banyaknya kecelakaan. Bahkan ada pengendara yang lari terbirit-birit dan meninggalkan kendaraanya di Jembatan. Biasanya kejadian itu kerap berlangsung di malam hari, dulu kalau sudah jam 9 malam keatas tidak ada pengendara yang berani melewai Jembatan Piket Nol.
Kalau orang sudah kemalaman, mereka memilih menunggu bareng di warung Piket Nol atas, mereka memilih tidak melanjutkan perjalanan.
Karena banyaknya kecelakaan yang disebabkan alasan irasional, banyak pengguna jalan memilih untuk tidak melewati jalur itu di tengah malam. "Mereka lebih banyak memilih menunggu sampai waktu gentingnya hilang, yaitu sampai pukul 03.00 WIB," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar