Nama dan tempat penulis samarkan buat menjaga citra, tapi kisah ini seakan-akan antara Mitos dan cerita Nyata.
Kisah Diceritakan langsung sama pelaku, kisah ini terjadi sekitar 10 tahun lalu. Udin saat itu duduk di kelas 6 SD Negeri di Desanya, Malam sekitar pukul 21.30 WIB, Udin merasakan sangat lapar, tapi dirumah tidak ada siapapun, Ortu Udin masih di RS menjemput kakaknya yang sedang habis Opname.
Karena di rumah tidak ada makanan akhirnya dia nekad keluar malam-malam untuk beli bakso. Udin keluar beli bakso dengan sepeda kesayanganya. Ditempat penjual bakso cukup ramai pembelinya hingga udin harus lama mengantri. Jam sebelas malam baru tiba giliran udin, karena penuh tempatnya Udin membeli bakso dengan dibungkus.
Saat Udin perjalanan pulang di tengah jalan, tiba-tiba dia mendengar suara roda yang menggelinding beberapa meter dari belakangnya. Udin pun menghentikan sepedanya. Dia familiar sekali dengan suara itu. Suara tersebut suara keranda mayat di Desanya yang biasa buat mengangkut warga desa yang meninggal.
Udin berifikir ada warga di desanya yang mau dikubur malam-malam, dia juga nggak heran kalau jam segitu ada orang mau ngubur mayat, sebab di daerahnya memang sudah kebiasaan langsung memakamkan mayat langsung pada hari kematiannya, sesuai ajaran dari ibunya, dia harus membiarkan keranda lewat duluan. .
Suara iring-iringan keranda mayat itu semakin terdengar jelas beserta suara rodanya yang terus berdecit setiap rotasinya. Rizha mulai melihat keranda beroda yang putih itu. Tapi ada yang ganjil saat Udin melihat keranda tersebut.
Dia tidak bisa ngomong apa-apa. Yang bisa dia lakukan hanya terpaku saat keranda beroda tanpa mayat di dalamnya itu melintas di hadapannya dan dengan cepat menuju ke arah Selatan. Ia yakin kalau keranda itu berjalan sendiri karena jalan menuju arah Selatan tempat dia sekarang adalah jalanan yang menanjak.
Langsung Udin kabur ketakutan melihat keranda tanpa isi berjalan sendri, Bakso dan Sepeda di tanggain segera berlarian ke rumahnya yang sudah cukup dekat itu. Sesampai di rumah dia menangis ketakutan, orang tua Udin yang sudah sampai dirumah awalnya akan memarahi Udin karena keluar malam, jadi keheranan, setealh tenang Udin menceritakan apa yang barusan dia lihat dijalan.
Orang tua Udin yang sudah tahu artinya hanya bergumam "besok pasti ada yang meninggal"
Pagi harinya Udin panas tinggi dan dia mendengar kabar bahwa seseorang telah meninggal di daerah Selatan desanya. Ortunya menceritakan bahwa memang sudah rahasia umum bahwa keranda beroda itu akan mendatangi rumah-rumah yang penghuninya ada yang akan meninggal dunia.
0 komentar:
Posting Komentar