Sekitar tahun 2015 di laman grup facebook Celoteh Brebes Membangun ada berita disertai foto tentang penemuan sesosok mayat tanpa kepala di dekat rel kereta. Penemuannya yang di dekat rel kereta sudah tentu kesimpulannya korban meninggal karena terserempet kereta. Cuma entah tersermpet atau tertabrak, dari foto yang diunggah kondisi tubuhnya tampak utuh dengan kondisi pakaian tak berlumuran darah, kepalanya saja yang tidak ada. Benarkah mayat tanpa kepala itu tertabrak kereta, atau korban Bedogan?
Bedogan. Ini adalah istilah yang hidup di desa kami dan sekitarnya untuk menyebut penculik manusia yang keliling ke desa-desa dengan mobil (di Tegal ada yang menyebutnya Werek). Anak-anak sekarang mungkin sudah tidak akrab lagi dengan istilah bedogan ini, tapi orang-orang tua atau anak-anak yang tumbuh di era sembilanpuluhan ke bawah pasti biasa mendengar istilah ini. Karena para orang tua biasanya menakut-nakuti dengan “bedogan” agar anak-anaknya tidak bermain jauh. Saya masih ingat waktu anak-anak, setiap kali melihat mobil jip, kami sudah pasti berlarian sembari berteriak “bedogan, bedogan”.
Entah benar atau sekedar kabar burung “bedogan” ini, yang pasti cerita tentang adanya para pencari tumbal kepala manusia untuk ditanam sebagai pondasi pembangunan jembatan benar-benar hidup di tengah warga. Apalagi sekarang sedang ada proyek Tol TransJawa jalur Pejagan-Pemalang yang melewati daerah kami, dipastikan para orang tua terutama yang usia lanjut meyakini ada puluhan bahkan ratusan kepala manusia yang sudah ditanam di jembatan-jembatan yang kini sedang dibangun.
Baca Juga : Mitos Buaya Putih Penunggu Kali Pemali Daerah Brebes
Saya sendiri meyakini “hantu” bedogan ini dan hantu-hantu lainnya sebenarnya hanya rekaan orang tua dengan maksud menakut-nakuti agar anak-anak menurut pada mereka. Dengan menggunakan bedogan orang tua berusaha mengontrol anak-anak agar tidak bermain di jalan raya; juga dengan kalongwewe anak-anak dihalau agar masuk rumuh di senjakala. Namun walau saya yakin semua itu bohong, saya tak bisa mengabaikan begitu saja ketika ada cerita tak berbukti itu. Saya tetap saja menyimak dan membaca segala kemungkinannya.
Siapa Sebenarnya Bedogan ?
Bedogan berasal dari kata bahasa ngapak, tapi untuk istilah nama bedogan sendiri lebih dikenal dianta Brebes dan Tegal, fenomena bedogan sudah ada dari sejak dahulu zaman PKI Tahun 1965 hingga tahun 1995, masih terdengar kata bedogan dari orang tua untuk menakuti anaknya, agar mereka jangan bermain terlalu jauh dan lama.
Seiring perkembangan tekhnologi fenomena bedogan sudah mulai menghilang, sudah jarang atau mungkin sudah gak ada lagi orangtua yang menakuti anaknya dengan menyebut bedogan.
Siapa yang jadi bedogan dan seperti apa rupanya?, Bedogan sebenarnya imbas dari tragedi Nasional yang petnah terjadi beberapa kali di Bangsa ini.
Tragedi yang paling penuh dengan misteri hingga sekarang Tragedi G 30 S PKI, dimana imbasnya ke daerah-daerah yang ada di Seluruh Indonesia, Tidak terkecuali di Brebes dan Tegal, bagi pembaca yang pernah hidup di zaman itu begitu mencekam tiap malam terjadi penculikan tehadap warga penduduk yang dituduh anggota PKI, yang esok harinya ditemukan sudah tewas dengan cara kepala dipenggal.
Antara tubuh dan kepala dipisah bahkan sering kepalanya tidak ditemukan dan dikubur oleh pihak berwajib atau pamong desa.
Tragedi kedua yang melatar belakangi fenomena bedogan adalah kasus PETRUS (Penembakan Misterius), Dimana Para Penjahat, Preman, Orang Bertato, diculik dan dibunuh tanpa melewati persidangan atau pun penjara.
Bahkan Mantan dan yang sudah tobat bahkan ada yang sudah insyaf jadi ustad tetap diperlakukan sama, mereka diculik dan dibunuh ditengah jalan, hutan sungai, hingga digunung. Para preman maupun mantan penjahat rata-rata dibunuh dengan ditembak dikepalanya dari jarak dekat, hingga ditebas kepalanya.
Dan tubuh-tubuh tanpa kepala itu di buang ataupun dihanyutkan begitu saja oleh para pembunuhnya, ada yang bilang sebagi shocterapy buat penjahat lainya, ada yang bilang kepalanya dibuat sesajen ditanam ditengah pondasi bangunan gedung ataupun jembatan.
Tapi fenomena bedogan hanya rekaan orang tua di masa lalu untuk menakuti anak-anaknya ataukah memang benar- benar ada ???.
Apa ana sing tau weruh bedogan, rupane kaya apa sebenere?
Baca Juga : Siluman Buaya Putih Kali Pemali dan Kejadian Tenggelamnya Ibu ...
0 komentar:
Posting Komentar