Banyak yang tidak mengetahui sisi lain dari Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki atau lebih dikenal Taman Ismail Marzuki (TIM). Ternyata selain memiliki cerita unik dari karya para pelaku seniman, beberapa cerita misteri juga terdapat di pusat kegiatan kesenian Jakarta itu.
Salah satunya cerita soal 2 bocah sekolah dasar (SD) yang kerap muncul saat menjelang petang tepatnya mau Magrib. 2 Bocah itu kerap bermain sepak bola di sekitar gedung teater Jakarta (TIM). Anehnya 2 bocah itu selalu bermain setelah anak-anak seusainya bubar bermain sepakbola.
Kisah itu terungkap dari cerita salah satu penjaga parkir di TIM bernama Ahmad Rifai ketika ditemui merdeka.com, Kamis (8/5) kemarin. Ahmad berkisah, cerita mistis itu bermula sejak 2 bocah itu menjadi korban angkernya salah satu danau yang berada di TIM.
Sebelum disulap menjadi pusat kebudayaan dan kesenian, kata Ahmad, dulunya kawasan TIM merupakan area kebun binatang yang kerap menjadi tempat hiburan warga Ibu kota dan sekitarnya. TIM sebelumnya adalah Kebun Binatang Jakarta yaitu Taman Raden Saleh (TRS), sebelum dipindahkan ke kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Dia menuturkan, sempat terjadi kebakaran yang melanda kebun binatang Raden Saleh. Sejak peristiwa itu kebun binatang yang terkenal dengan habitat flora dan faunanya yang beragam menjadi terbengkalai.
"Dulu kan di sini kebun binatang sebelum di Ragunan, sempat ada kebakaran dan sejumlah binatang pada melarikan diri ke sungai di belakang sungai Ciliwung. Di belakang ini dulu (TIM) kan sungai Ciliwung," kata Ahmad saat ditemui di pelataran parkir motor TIM.
Sejak peristiwa itu, kata Ahmad, pemerintah saat itu merombak total kawasan kebun binatang Raden Saleh menjadi pusat kebudayaan dan kesenian atau TIM. Kendati ide pemerintah untuk menjadi pusat kebudayaan tak selamanya mulus. Tercatat beberapa bangunan sempat terbengkalai pembangunannya.
Beberapa bangunan yang belum sempat dirampungkan pembangunannya itulah yang disinyalir menjadi penyebab 2 bocah SD itu tenggelam dan meninggal ketika berenang di kubangan air yang menjadi danau.
"Teater terbuka sebelum direnovasi itu dulunya kandang macan. Sekarang Teater Jakarta namanya, setelah dipugar sempat terhenti lama, jadi pondasi bangunan itu jadi danau. Nah ada anak sekolah main di danau itu. Enggak tahu kenapa tiba-tiba anak itu enggak muncul lagi," tuturnya sembari menunjuk bangunan yang saat ini menjadi Teater Jakarta.
Ahmad yang mengaku menjadi saksi tenggelamnya 2 bocah itu dari orangtuanya menuturkan, setelah peristiwa itu beberapa warga langsung memberikan pertolongan. Namun setelah mencari-cari hasil yang ditemukan nihil. Akhirnya setelah mendapat restu dari pihak keluarga, paranormal pun menjadi solusi untuk menemukan 2 bocah itu.
"Kejadiannya sih pas tahun 90-an. Pas kejadian ada temennya yang ngeliat ngelaporin sama warga. Enggak tahu pakai apaan, tapi pas paranormal itu turun sambil baca mantra akhirnya bocah itu muncul," kata pria yang sudah 20 tahun menjadi juru parkir di TIM ini.
Sejak saat itulah, kata Ahmad beberapa warga yang memiliki tempat tinggal di belakang TIM kerap menemukan 2 bocah itu sedang bermain di seputaran tempat mereka tenggelam. Bahkan, keponakannya sendiri pernah melihat langsung kedua bocah itu.
"Sering juga banyak yang ngeliat penampakan dua anak ini. Bahkan keponakan saya sendiri nih lagi main di belakang gedung teater ngeliat anak itu lagi lari-larian. Kata keponakan saya, itu anak lari-larian kaca ditembus. Keponakan saya sampai bengong aja ngeliat begituan. Kejadiannya belum lama sekitar 2000-2001-an," katanya seraya menunjuk ke arah bangunan yang menjadi tempat 2 bocah itu tenggelam.
Baca Juga : Misteri Kisah Nyata Nenek Sainah Warga Sawangan Depok Melihat ...
0 komentar:
Posting Komentar