Uwak Ali adalah termasuk penggemar dan pencinta olah raga bulu tangkis yang cukup berprestasi ditingkat kecamatan. Hingga pada suatu hari Uwak ali mengikuti sebuah turnamen bulu tangkis yang memaksa pertandingan harus berlanjut hingga malam hari.
Sekitar jam 12 malam. Uwak pulang menggunakan sepeda kumbang, tpi karena badan lelah serta jalannya berbatu nan gelap..Uwak ali tidak menaiki sepedanya melainkan hanya menuntun saja.
Dirute perjalanan pulang, Uwak ali terpaksa harus melewati sebuah perempatan yang konon kalau malam hari sering ada kuntilanak yang menampakan dirinya. Dan konon pada jaman segitu kuntilanak paling senang menampakkan dirinya pada laki-laki dan suka membetot kemaluan laki-laki.
Namun karena wakali sudah terlanjur menyusuri jalan yang akan melewati perempatan angker tersebut, Uwak ali bulatkan tekad untuk tetap melanjutkan perjalanan. Uwak Ali ini termasuk orang yang sangat berani melewati tempat-tempat angker. Oh iya jalan yang dilalui WakAli dan perempatan angker tersebut terletak didesa balapulang wetan.
Uwak ali terus berjalan sambil menuntun sepedanya menyusuri jalan desa yang berbatu, gelap dan dingin… samar-samar terdengar suara burung hantu…”khuuk..khuuk..” Seratus meter menjelang sampai keperempatan angker, tidak ada tanda-tanda penampakan. Uwak ali terus berjalan… lima puluh meter menjelang perempatan, mulai tercium aroma wangi bunga melati yang sangat menyengat.. “srriippppiiittt..”
Bulu kuduk Uwak Ali mulai merindiing… dua puluh meter menjelang perempatan.. samar-samar terlihat sesuatu berwarna putih tepat dikiri jalan.. uwak alipun merubah posisi jalannya agak kekanan serta tetap waspada..uwak ali menebak dalam hati “wuah..jangan-jangan ini kuntilanak yang lagi nongol..!!” posisi kuntilanak membelakangi Uwak Ali..terlihat rambutnya panjang sampai kepinggang dan memakai baju putih.
Dengan menahan rasa takut yang luar biasa, ketika posisi Uwak ali sudah sangat dekat, Uwak ali mencoba menyapa dengan bahasa tegal.. “Yu, bengi-bengi koh dewekan nang kene? ora balik??” (Neng, malam-malam kok sendirian disini? Enggak pulang?) sikuntilanak hanya diam tak menjawab sepatah katapun.. mata uwak ali terus mengamati kuntilank tersebut..sambil tetap berjalan pelan-pelan menuntun sepeda….sedikit-demi sedikit mlipir menjauh dari kuntilank tersebut, terlihat memang kaki sikuntilanak tidak menapak ketanah. Setelah sepuluh meter berlalu dari kuntilanak tersebut..mulai terdengar suara sikuntilanak…”hi..hi..hi..hi..” suaranya mengerikan…membuat siapapun yang mendengarnya bakal merinding dan ketakutan.. pertama ketawanya pelan..lama-lama jadi sangat keras.
Reflek uwakAli melempar sepedanya kearah kanan dan berucap khas tegalan… “Asu edan temenan kyeh kuntilanak!!” (Anjing gile..beneran nih kuntilanak!!).. UwakAli pasang kuda-kuda sambil tangan kiri memegangi kemaluannya…khawatir dibetot !! Kemudian uwak Ali membaca Ayat-ayat AlQuran (Ayat kursi)… baru dibaca sampai tengah.. sikuntilanak lama-lama keatas…terus keatas..dan terbang menghilang kearah pohon bambu yang lebat… Segera UwakAli mengambil sepedanya dan bergegas pulang.
0 komentar:
Posting Komentar