Sudah semingguan aku mengalami mimpi buruk yang selalu menggagngu tidurku, sesuatu yang buruk untuk orang sepenakut diriku jantungku masih berdegup kencang, mengingat rupa yang dalam mimpiku, mata yang tertutup kapas putih, tubuh yang berbalut kain putih kotor penuh tanah, tubuh dengan bau yang tak sedap.
Aku beranjak dari tempat tidur berdiri menuju kamar mandi, kubasuh wajahku kutatap cermin, aachh mungkin aku terlalu lelah atau terlalu memikirkan kematian pacarku yang tewas kecelakaan. Saat sedang termangu didepan cermin kamar mandi, degg jantungku berdegap kencang sepertia ada sesuatu melintas dibelakangku, kupejamkan mataku sejenak lalu perlahan aku menoleh kebelakang dengan waspada "kosong"! tidak ada apapun. Mataku mengelilingi setiap sudut ruangan benar tidak ada apapun, mungkin itu hanya halusinasiku.
Aku beranjak turun untuk melihat ruang tamu, dan benar TV itu masih menyala, mungkin aku lupa mematikanya, aku mengambil remote dan mematikannya. Aku berjalan kembali kekamarku,dan saat sampai pintu kuhentikan langkahku, samar-samar aku mendengar suara orang sedang berguman didalam kamarku, bulu kudukku pun langsung berdiri , kuberanikan diriku masuk perlahan, lalu kuperhatikan baik-baik setiap sudut ruangan dan kosong tidak ada apapun selain barang-barang yang masih berdiri ditempatnya. "mungkin aku terlalu mikir yang aneh-aneh" batinku.
Kemudian aku naik ketempat tidur dan menarik selimutku, tanganku meraba tombol saklar lampu tidur di sebelah meja riasku untuk mematikanya, saat aku menengok di meja rias, terlihat sesosok tubuh berdiri menjulang didepan meja riasku.
Sosok dengan mata yang tertutup kapas putih , tubuh yang berbalut kain putih kotor, tubuh dengan bau yang tak sedap, yang hadir dalam mimpi-mimpiku, kini hadir didepan mataku. Jantungku berdegup kencang, aku ingin menggerakan tubuhku namun semua terasa kaku kupejamkan mataku, keringat mengucur deras membasahi tubuhku waktu terasa berputar begitu lambat.
Mimpi itu benar-benar nyata, mimpi yang kualami seminggu terakhir kubuka mataku perlahan,kulihat kembali kearah meja riasku. Sosok mengerikan itu telah hilang, tidak ada apapun selain daun pintu yang masih sedikit terbuka.
Detak jantungku pun kembali menurun, aku mengelap keringat yang mengalir diwajahku. aku masih belum mampu berpikir tenang, mugkin aku harus segera tidur kutarik selimut sampai menutupi kepalaku. kemudian kuraih guling yang berada jauh sedikit dari tanganku, tapi ada yang aneh dengan gulingku? pikirku, kenapa permukaanya jadi sedikit kasar, aku ingat gulingku tidak seperti ini. aku urung menariknya kubuka sedkikit selimut yang menutupi wajahku dan aku pun menoleh perlahan kearah guling yang kuraba.
Deegg jantungku terasa berhenti, aku benar-benar terpaku, tubuhku terasa benar-benar mati. sosok itu telah berada disampingku, mata yang tertutup kapas, tubuh yang terbungkus kain putih kotor tanah.
0 komentar:
Posting Komentar